Showing posts with label materi nuzulul qur'an. Show all posts
Showing posts with label materi nuzulul qur'an. Show all posts

Saturday, August 4, 2012

KIAT BANGUN TAHAJJUD


Berat bangun malam untuk mengerjakan shalat Tahajud merupakan problem cukup serius yang menjerat kaum muslimin masa kini. Padahal, para salafush shalih dalam sejarah Islam telah menorehkan prestasi ibadah yang sangat gemilang. Shalat malam bagi mereka merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari.
Setan sangat brilian dalam masalah keburukan, setan mengetahui bahwa bila seorang hamba berkhalwat dengan Rabbnya dikegelapan malam, menghadapkan wajah dan membariskan kedua kaki dalam ketaatan kepada-Nya, serta menyungkurkan diri bersujud kepada-Nya bahwa Allah Ta'ala tidak akan menolak hamba tersebut. Bahkan, Allah akan menerimanya, mengangkat derajatnya, menguatkan imannya dan meneguhkannya pada jalan yang lurus.  "cukuplah sebagai kebinasaan dan keburukan bagi seseorang yang tidur hingga pagi, sementara setan telah mengencingi telinganya". (Ibnu Mas'ud)

Karena itulah setan bekerja keras untuk menurunkan semangat manusia dari melaksanakan shalat tahajud. Dalam upaya ini, ada beberapa kiat-kiat yang dapat mempermudah Antum untuk bisa melaksanakan shalat tahajud, diantaranya :

1.       Berwudhu Sebelum Tidur
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dengan shahih di dalam Ash-Shahihain, bahwasannya Nabi berkata kepada Bara'bin Azib : "Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat".
2.       Menunaikan Shalat Witir Sebelum Tidur
Hal ini dilakukan bila Antum khawatir tidak bisa bangun. Namun, bila Antum terbiasa bangun pada malam hari, maka shalat setelah tidur lebih utama dan lebih baik. Ibnu Umar berkata :  "Tiada seseorang yang memasuki pagi hari dengan tidak menjalankan shalat witir pada malam harinya  kecuali di atas kepalanya pasti ada jarir (tali) sepanjang tujuh puluh hasta".
3.       Membaca Surat Al-Falaq dan An-Nas
Sebelum tidur, satukan kedua telapak tangan Antum, lalu bacakan padanya al-mu'awwidzatain (suratAl-Falaq dan An-Nas), kemudian Antum tiupkan dan gunakan untuk mengusap anggota badan yang  bisa antum jangkau, dimulai dari kepala. Tuntunan ini disebutkan di dalam Shahihul Bukhari, dari hadits Aisyah dengan sanad marfu'.
4.       Membaca Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (284)
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
Hal ini bedasarkan hadits di dalam Ash-Shahihain, dari Abu Mas'ud Al-Anshari bahwa ia berkata : Rasulullah bersabda : "Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, barangsiapa membacanya pada malam hari, maka keduanya mencukupinya". (HR. Bukhari, Fthul Bari, VII : 318 ; dan Muslim, Syah Shahih Muslim, II : 92).
Imam Nawawi mengatakan, "Ada yang berpendapat bahwa maknanya adalah mencukupinya dari shalat tahajud. Yang lain berpendapat, mencukupinya dari gangguan setan. Ada juga yang berpendapat, mencukupinya dari berbagai bencana. Dan ada kemungkinan semua itu benar.
5.       Membaca Satu Surat dari Al-Qur'an.
 Hal ini berdasarkan riwayat Ahmad dan Tirmidzi, dari Syaddad bin Aus dengan sanad marfu' : "Tiada seorang muslim yang berangkat tidur, lalu ia membaca satu surat dari Kitab Allah kecuali Allah pasti akan mengirim satu malaikat untuk menjaganya dari segala sesuatu yang menyakitinya hingga ia terbangun.
6.       Membaca Ayat Kursi (QS. Al Baqarah 255)
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255)
Hendaklah Antum membaca ayat kursi sekaligus merenungkan dan memahaminya. Sebab, ia akan menjaga Antum dari setan hingga pagi menjelang, seperti telah dijelaskan di atas.

7.       Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir : Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 33 kali sebelum tidur. Tuntunan ini disebutkan di dalam Ash-Shahihain, dari hadits Ali bin Abi Thalib.