Berat bangun
malam untuk mengerjakan shalat Tahajud merupakan problem cukup serius yang
menjerat kaum muslimin masa kini. Padahal, para salafush shalih dalam sejarah
Islam telah menorehkan prestasi ibadah yang sangat gemilang. Shalat malam bagi
mereka merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari.
Setan sangat brilian dalam masalah keburukan, setan
mengetahui bahwa bila seorang hamba berkhalwat dengan Rabbnya
dikegelapan malam, menghadapkan wajah dan membariskan kedua kaki dalam ketaatan
kepada-Nya, serta menyungkurkan diri bersujud kepada-Nya bahwa Allah Ta'ala
tidak akan menolak hamba tersebut. Bahkan, Allah akan menerimanya, mengangkat
derajatnya, menguatkan imannya dan meneguhkannya pada jalan yang lurus. "cukuplah
sebagai kebinasaan dan keburukan bagi seseorang yang tidur hingga pagi,
sementara setan telah mengencingi telinganya". (Ibnu Mas'ud)
Karena itulah setan bekerja keras untuk menurunkan
semangat manusia dari melaksanakan shalat tahajud. Dalam upaya ini, ada beberapa
kiat-kiat yang dapat mempermudah Antum untuk bisa melaksanakan shalat tahajud,
diantaranya :
1.
Berwudhu
Sebelum Tidur
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dengan
shahih di dalam Ash-Shahihain, bahwasannya Nabi berkata kepada Bara'bin Azib : "Apabila
kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk
shalat".
2.
Menunaikan
Shalat Witir Sebelum Tidur
Hal ini
dilakukan bila Antum khawatir tidak bisa bangun. Namun, bila Antum terbiasa
bangun pada malam hari, maka shalat setelah tidur lebih utama dan lebih baik. Ibnu
Umar berkata : "Tiada seseorang
yang memasuki pagi hari dengan tidak menjalankan shalat witir pada malam
harinya kecuali di atas kepalanya pasti ada jarir (tali) sepanjang tujuh
puluh hasta".
3.
Membaca Surat
Al-Falaq dan An-Nas
Sebelum tidur,
satukan kedua telapak tangan Antum, lalu bacakan padanya al-mu'awwidzatain
(suratAl-Falaq dan An-Nas), kemudian Antum tiupkan dan gunakan untuk mengusap
anggota badan yang bisa antum jangkau, dimulai dari kepala. Tuntunan ini
disebutkan di dalam Shahihul Bukhari, dari hadits Aisyah dengan sanad marfu'.
4.
Membaca Dua
Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا
فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ
بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (284)
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ
إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا
يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا
اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا
وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ (286)
Hal ini
bedasarkan hadits di dalam Ash-Shahihain, dari Abu Mas'ud Al-Anshari bahwa ia
berkata : Rasulullah bersabda : "Dua ayat terakhir dari surat
Al-Baqarah, barangsiapa membacanya pada malam hari, maka keduanya
mencukupinya". (HR. Bukhari, Fthul Bari, VII : 318 ; dan Muslim, Syah
Shahih Muslim, II : 92).
Imam Nawawi
mengatakan, "Ada yang berpendapat bahwa maknanya adalah mencukupinya dari
shalat tahajud. Yang lain berpendapat, mencukupinya dari gangguan setan. Ada
juga yang berpendapat, mencukupinya dari berbagai bencana. Dan ada kemungkinan
semua itu benar.
5.
Membaca Satu
Surat dari Al-Qur'an.
Hal ini
berdasarkan riwayat Ahmad dan Tirmidzi, dari Syaddad bin Aus dengan sanad
marfu' : "Tiada seorang muslim yang berangkat tidur, lalu ia membaca satu
surat dari Kitab Allah kecuali Allah pasti akan mengirim satu malaikat untuk
menjaganya dari segala sesuatu yang menyakitinya hingga ia terbangun.
6.
Membaca Ayat
Kursi (QS. Al Baqarah 255)
اللَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ (255)
Hendaklah Antum
membaca ayat kursi sekaligus merenungkan dan memahaminya. Sebab, ia akan
menjaga Antum dari setan hingga pagi menjelang, seperti telah dijelaskan di
atas.
7.
Membaca Tasbih,
Tahmid, dan Takbir : Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 33 kali sebelum tidur. Tuntunan ini disebutkan di dalam
Ash-Shahihain, dari hadits Ali bin Abi Thalib.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih....