Showing posts with label Sunnah. Show all posts
Showing posts with label Sunnah. Show all posts

Thursday, November 29, 2012

Tuntunan Ibadah


Keutamaan Al Qur’an, Surat-Surat dan Ayat-Ayat tertentu
A. Pendapat sebagian manusia bahwa Membaca Al Qur’an tanpa mengerti maknanya adalah omomg kosong , tidak ada gunanya, dan tidak berpahala.
Benarkah demikian?
1. Hadits dari Abi Umamah RA :”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:”Bacalah oleh Kalian Al Qur’an, karena  ia nanti di hari kiamat akan datang sebagai penolong bagi pembacanya”. HR. Muslim
Komentar: Dalam Hadits ini, Nabi SAW memerintahkan kalian untuk  membaca al Qur’an, bukan berisi perintah  untuk melakukan pemahaman melalui tafsir atau terjemah. Maka, membaca al QUr’an saja merupakan bentuk ibadah yang melahirkan pahala bagi pembacanya dan berhak mendapatkan syafaat Al Qur’an di hari kiamat.
2. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mau mengajarkannya (kepada orang lain)”. HR. Bukhori
Komentar: Hadis Ini memberikan kesan bahwa orang yang belajar Al Qur’an menjadi orang terbaik di kalangan manusia. Sudah kita maklumi bahwa orang yang memulai belajar membac a Al Qur’an itu belum mengetahui tafsir dan maknanya, bahkan terasa berat/sulit baginya walaupun baru sekedar membaca, Walaupun demikian, ia telah memperoleh predikat manusia terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa membaca al Qur’an saja bukanlah pekerjaan sia-sia bahkan ia adalah bagian dari bentuk ibadah yang berpahala.
3. Rasulullah Saw bersabda :”Orang yang membaca AL Qur’an dan ia mahir(lancar) ialah bersanding dengan Malaikat Safarah Kiram Al Bararah. Sedangkan orang yang membaca Al Qur’an dengan susah payah karena sulitnya, ia berhak atas dua pahala”. HR. Muttafaqun Alaih.
Komentar:  Hadits ini menunjukkan bahwa orang awam yang merasa sulit dan berat dan gagap  dalam pembacaan Al Qur’an,  ia mendapatkan dua pahala. Seorang pembaca Al Qur’an walaupun  awam, tidak mengetahui tafsir dan terjemahnya, tetap mendapatkan ganjaran dan balasan. Hal ini menunjukkan pula bahwa bacaan Al QUr’an yang dilakukan orang awam itu bukanlah perbuatan sia-sia, tetapi merupakan bentuk ibadah yang berpahala.
4. Sabda Rasulullah: “Sesungguhnya Allah mengangkat/menghapus Al Qur’an bagi beberapa kaum, dan menetapkannya bagi yang lain”. HR. Muslim
5. Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al Qur’an), maka baginya satu pahala, dan pahala itu (di sisi Allah)dilipatkan sepuluh kali. Aku Tidak berkata bahwa Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif, satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” HR. Tirmidzi , Hadits Hasan Shahih.
Komentar: Hadits ini secara tegas menyatakan, bahwa membaca Al Qur’an tanpa faham maknanya itu di beri pahala dan bukan kesia-siaan. Rasulullah telah menyatakan bahwa membaca satu atau tiga huruf Al QUr’an  seperti Qaaf, Nuun, atau Alif Laam Mim, didalamnya terdapat pahala padahal kita tidak mengerti maknanya.
B.     Menghafal Al Qur’an atau sebagian Surat/ayat-ayatnya
1. Rasulullah bersabda: “ Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikitpun Al Qur’an (tidak hafal sedikitpun) ialah seperti rumah yang roboh”. HR. Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih.
2. Keutamaan Semaan AL Qur’an, Membacanya dengan Keras untuk didengarkan orang lain dan Kebolehan melagukan AL Qur’an.
Akan Tetapi ada sebagian manusia yang berpendapat bahwa Membaca Al Qur’an dengan Keras dan Melagukannya adalah tidak boleh bahkan BID’AH. Bagaimana sebenarnya?
1. Dari Abu Hurairah RA : “ Barang siapa memperdengarkan satu Ayat  Al Qur’an, maka Allah mencatat baginya kebaikan berlipat ganda. Dan Barangsiapa membaca satu ayat dari Kitab Allah, maka baginya cahaya di hari kiamat”.
2. “Sesuatu yang diijinkan Allah dan NabiNya: orang yang suaranya bagus dan  membaca AlQur’an dengan lagu dandengan suara  keras (jahr). Muttafaqun Alaih.
3. Siapa yang tidak melagukan Al QUr’an, maka bukan kelompok kami” HR. Abu Dawud dengan sanad yang Jayyid.
C. KEBOLEHAN Membaca ayat-ayat atau surat-surat pilihan tertentu dan Kegunaannya, disisi lain ada orang yang berpendapat TIDAK BOLEH.
  1. “Surat Al Fatihah (berkhasiat) sesuai niat pembacanya (untuk tujuan apa)”. HR. Al Baihaqy
  2. Dari Abu Hurairah RA:”Barang siapa dalam satu malam membaca 100 ayat Al Qur’an, ia tidak dicatat sebagai anggota dari orang-orang yang lalai.” HR. AL Hakim, hadits Shahih.
  3. Rasulullah SAW bersabda: Aku akan ajarkan kepadamu wahai Abu Said Rafi’, Surat Al Quran yang paling agung”. Belia lalu bersabda :”Surat Al Fatihah ( yang didalamnya ada ayat Al Hamdulillahirabbil Alamiin), ia adalah dinamakan as sab’ul matsany (tujuh ayat yang di ulang-ulang), Al Qar’an Al ‘Adzim yang telah diberikan kepadaku.”
  4. Riwayat dari Ash Shalshal:”Siapa saja yang membaca Surat Al Baqarah maka ia akan diberi mahkota oleh Allah di Surga.” HR. AL Baihagi dalam “Sya’bul Iman”. Hadits Shahih.
  5. Seorang Malaikat Turun ke Bumi, dan berkata:”Berbahagialah dengan dua cahaya, yang telah diberikan kepadamu dan belum pernah diberikan kepada seorang nabipun sebelummu. Kedua cahaya itu adalah: Fatihat Al Kitab (Surat Al Fatihah) dan bagian akhir  surat Al Baqarah. Jika engkau mem baca satu huruf darinya, pasti engkau diberi (apa yang engkau pinta).” HR. Muslim.
  6. Siapa saja yang membaca dua ayat terakhir dari surat AL Baqarah pada malam hari, tentulah keduanya cukup baginya. Muttafaqun Alaih.
  7. Sesungguhnya Rasulull l ah saw bersabda tentang surat al Ikhlash:”Demi DZat yang jiwaku ada di tanganNya, sesungguhnya Surat Al Ikhlash tersebut sepadan dengan sepertiga Al Qur’an.” HR. AL Bukhary.
  8. Seorang lelaki berkata: “Ya Rasulallah, Sungguh aku suka surat ini (maksudnya Qul Huwallahu Ahad).” Rasulullah menjawab:”Sungguh mencintai Surat al Lhklash itu akan memasukkanmu ke Surga.” HR. Tirmidzi dan Al Bukhory.
  9. Dari Anas RA:”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlash 200 kali, maka Allah mengampuni dosanya selama 200 tahun.” HR. AL Baihaqy, Hadits Shahih.
  10. Dari Khudzaifah RA:”Barang siapa membaca surat Al Ikhlash 1000 kali, maka benar-benar ia telah membeli (menebus) dirinya dari Allah. HR. Al Khiyari dalam kitab Fawaidnya.
  11. Tahukah kamu beberapa ayat yang diturunkan pada malam ini? Sebelumnya belum ada ayat lainyang diperlihatkan sama sekali? Ialah surat al Falaq dan an Nas.” HR. Muslim.
  12. Dulu Rasulullah memanjatkan do’a perlindungan dari Jin dan pandangan manusia, sehingga turun surat al mu’awidzatain (Al Falaq dan An Nas). Ketika dua surat ini turun, maka Rasulullah mengamalkannya dan meninggalkan doa lainnya.” HR. Tirmidzy, Hadits Hasan
  13. Rasulullah saw bersabda:”Wahai Abal Mundzir, tahukah kami ayat dari  al Qur’an  yang manakah  yang paling agung bagimu? Kemudian saya menjawab: adalah ayat “Allahu laa Ilaaha Illahuwal Hayyul Qayyuum (Ayat Kursi).” Maka Rasulullah menepuk dadaku seraya berkata:”Selamat atas ilmu yang engkau miliki wahai Abal Mundzir!” HR. Muslim
  14. Syetan berkata:”Jika engkau akan berbaring di tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi, karena Allah akan senantiasa mengirim penjaga untukmu, dan syetan pasti tidak mampu mendekatimu hingga pagi menjelang.” Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah SAW. HR. Bukhory.
  15. Dari Abu Bajar RA:”Siapa saja yang ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya di hari Jumat, lalu membaca syrat Yasin di sisinya, maka diampuni dosanya.” HR. Ibn Ady
  16. Dari M’qil bin Yassar RA:”Siapa saja yang membaca surat Yasin  dengan mengharap Ridho Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat . Maka Bacalah surat Yasin disisi orang yang meninggal di antara kalian.” HR Baihaqy, Hadits Shahih.
  17. Dari Abu Umamah RA:”Siapa saja yang membaca Surat HAmim Ad Dukhan pada malam Jumat atau hari Jumat, Allah bangunkan untuknya Rumah di Surga.” HR.THabrany, Hadits Hasan
  18. Di Dalam Al Quran terdapat  sebuah Surat yang terdiri dari 30 ayat yang mampu memberi syafaat kepada seseorang sehingga dosanya terampuni, ialah surat Al Mulk (tabarokalladzi biyadihil mulk)”.HR, Abu Dawud dan Tirmidzi, Hadits Hasan.
  19. Siapa saja yang menjaga 10 ayat di awal surat al Kahfi atau di bagian akhirnya, ia akan terjaga dari dajjal. HR. Muslim
  20. Dari Abu Said RA:”Siapa saja yang membaca surat al Kahfi pada hari jumat maka Allah akan meneranginya dengan cahaya dalam selang waktu antara dua jumat.” HR. Al Hakim dan al baihaqy. Hadits Shahih
  21. Dari Abu Said RA:”Siapa saja yang membaca surat al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya dengan cahaya di antara dia dan Baitullah di Makkah.” HR. Al Baihaqy dalam Syu’b Al Iman, Hadits Hasan.
D. ANJURAN MEMBACA AYAT KURSI dan MU’AWWIDZAT SETELAH SHALAT FARDLU
  1. Dari Abu Umamah RA:” Siapa saja membaca Ayat Kursi setelah shalat lima waktu tiada yang mampu menghalanginya masuk surge kecuali kematian.”HR. An Nasa’I dan Ibnu Majah Maksud kata kecuali kematian adalah, untuk masuk surga seseorang harus mati terlebih dahulu.(pen)
  2. Rasulullah memerintahkan kepadaku supaya membaca al Mu’awidzataini (Al falaq dan An NAs) setiap selesai shalat lima waktu”. HR. An Nasa’I dalam Amal Yaum wa Lailah (1000). Hadits Hasan.  Dalam sebuah riwayat “dan surat al Ikhlash” HR. Thabrany Dengan sanad Jayyid. Adz DZahaby menilainya Hasan sebagaimana dalam kitab Sairu A’lamin Nubala’I Juz 9 hal. 230.

Monday, February 27, 2012

AS SUNNAH DALAM PANDANGAN ULAMA'
Oleh: Muhadi Zainuddin
Dosen Pada Pascasarjana UII Yogyakarta
Tahun Akademik 1422H-2012M


1. PENGERTIAN SUNNAH SECARA BAHASA
  1. Cara/jalan, baik maupun buruk
  2. Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa merintis jalan yang baik, dan dilakukan (orang lain) setelahnya, maka dicatat baginya seperti pahala orang yang melakukannya dan pahala mereka tidak berkurang sedikitpun. Dan barangsiapa merintis jalan keburukan dlam Islam, dan dilakukan oleh orang setelanya, maka dicatat baginya seperti dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun"
  3. Al Azhary berkata: Assunnah adalah jalan yang terpuji (mahmudah), yang lurus (mustaqimah). 
  4. Ungkapan :"Polan adalah Ahlus Sunnah", Maksydnya adalah dia termasuk orang yang memegangi cara/metoda/jalan yang lurus lagi terpuji.
  5. Kata As Sunnah dipakai juga untuk pengertian kebiasaan (thabi'at). Dipakai pula untuk makna "arah" (al Wajhu), karena kemurnian dan kelekatannya.
  6. As Sunnah dalam pengertian garis hitam yang terdapat pada lintasan/jalan himar.

Imam Fakhrur Razy menyebutkan hal-hal berikut ini:
  1. Kata As Sunnah itu berwazan "FU'LATUN" dengan arti "Maf'ulatun", seperti dalam kalimat "Sanna Al Ma'u" sebagai ungkapan keadaan ketika air itu mengucur terus-menerus.
  2. Ada kalanya berasal dari kalimat: "Sanantu an Nashla was Sannaanu Isnatan Sinnan Fahuwa Masnuunun"
  3. Ada kalanya berasal dari ungkapan mereka:" Sanna al Ibilu" Kebanyakan Ulama' Ushul berkata: Assunnah secara bahasa adalah jalan/cara dan kebiasaan. Az Zamakhsyary dalam tafsirnya berkata : Firman Allah :.... Fahal Yandzuruuna Illa Sunnatal Awwaliin. Falan Tajida Lisunnatillahi Tahwiilaa"

2. PENGERTIAN  SUNNAH DALAM FIQIH

1. Istilah Imam Asy Syafi'i
Assunnah menurut kebanyakan Ulama' Syafi'iyyah (Mayoritas Ulama' Ushul jika dilihat dari segi Fiqh) adalah sinonim (muraadif) dengan al Manduub, Al Mustahab, At Tathawwu', An Naafilah dan Al Marghub Fiihi.

2. Istilah Ulama' Hanafiyah
Al Kamal berkata: Assunnah adalah segala sesuatu yang selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga bisa ditinggalkan tanpa adanya alasan (udzur).
Ia juga berkata: "Assunnah adalah jalan agama yang berasal dari Nabi Muhammad SAW atau Khulafaur Rasyidin atau sebagian dari mereka, yang menuntut Mukallaf untuk melaksanakannya tanpa adanya unsur fardlu dan wajib". Pengertian ini berdasarkan argumentasi bahwa para ulama salaf menyebut sunnah bagi tindakan yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar, sebagaimana Sabda Nabi: "Berpeganglah kalian dengan sunnahku, dan sunnah para khalifah yang diberi petunjuk, gigitlah sunnah tersebut dengan geraham.".  (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At Tirmidzi, At Tirmidzi menilai hadis ini hasan dan shahih.)

3. Istilah Ulama' Hanabilah
Assunnah secara terminologis/istilah adalah :
  1. Bahwa Sunnah adalah segala sesuatu yang apabila dilakukan diberi pahala dan apabila ditinggalkan tidak disiksa. Hal ini sinonim dengan kata Al Manduub.
  2. Bahwa Sunnah adalah jenis dari al mandub sebagaimana telah dijelaskan.Istilah ini ada tiga tingkatan, yaitu as sunnah, al fadliilah dan an Naafilah.

Istilah Umum bagi Fuqoha':

Asy Syaukaniy berkata: kata SUNNAH dipakai sebagai lawan BID'AH

3. PENGERTIAN SUNNAH DALAM USHUL FIQH

Assunnah adalah salah satu dasar hukum syara' dan diantara dalil-dalil syara', yang menempati urutan setelah al Kitab/Al Qur'an.Al Adud mendefinisikan bahwa sunnah adalah segala hal yang berasal dari rasulullah saw selain AL Qur'an, baik berupa perbuatan, perkataan maupun penetapan".

As Sunnah menurut pengertian pertama dari  Ulama' Hanafiyah, ada dua bagian:
  1. Assunnah al huda, ialah sunnah muakkadah yang mendekati wajib
  2. Assunnah Az Zawaaid, ialah kebiasaan Nabi saw sehingga menjadi kebiasaan beliau dan hanya kadangkala saja ditinggalkan, seperti perjalanan Nabi dengan pakaiannya, cara berdiri, duduk, ruku', jalan, makan, tidur, membaca surat yang panjang dalam shalat, dalam rukuk dan sujid beliau.
  • Hukumnya adalah: bagi yang melaksanakan diberi pahala dan bagi yang meninggalkan tidak berkonsekuensi buruk dan dibenci(karahah).

Istilah Ulama' Malikiyyah

-Makna Thariiqotaani (dua jalan/metode/cara) : Metode orang-orang Maghrib (Maroco?) dan Metode orang-orang baghdad(Iraq)
Menurut Metode Magharibah: Sunnah adalah sesuatu yang pelakunya diberi ganjaran dan orang yang meninggalkannya tidak disiksa. Sebagian mereka menyebut dengan istilah MANDUBAH, Ibnu Rusyd menyebutnya MUSTAHABB, dan hal ini memiliki tiga tingkatan:
Pertama: dinamakan SUNNAh
Kedua: dinamakan Fadhilah, Ar Raghbah, Al Mustahabb dan Al Manduub.
Ketiga: dinamakan Al Naafilah dan Al Mustahabb.

SELESAI
LANJUTKANNNN?