MENEGUHKAN JIWA KETUNDUKAN
(KHUTBAH IDUL FITRI )
اَللهُ اَكْبَرْ (×9)
اَللهُ
اَكْبَرْ مَا هَبَّتْ نَسَائِمُ اْلاَفْرَاحِ بِالتَّهَانِى وَالسُّرُوْرِ,
وَاَقْبَلَتْ بَشَائِرُ اْلا َعْيَادِ بِالتَّدَانِى وَاْلحُبُّوْرِ,
وَتَعَطَّرَتِ اْلاَفْوَاهُ كَمَا يَنْبَغِى اَنْ يُحْمَدَ رَبُّنَا وَيُشْكَرَ.
اَللهُ اَكْبَرْ, مَاسَجَعَتْ وُرْقُ اْلمُؤَذِّنِيْنَ فَوْقَ اْلمَنَائِرِ.وَغَرَّدَتْ بَلاَبِلُ
اْلخُطَبَاءِ فَوْقَ اَعْوَادِ اْلمَنَابِرِ. وَنُشِرَتْ فِى هَذَا
اْليَوْمِ اَعْلاَمُ التَّكْبِيْرِ وَالذِّكْرِ, وَلَذِكْرُ اللهِ
اَكْبَرْ.
اَللهُ اَكْبَرْ, مَا
تَزَيَّنَ الْمُسْلِمُوْنَ بِجَمِيْلِ الثِّيَابِ وَخَرَجُوا يَمْشُوْنَ اِلَى
اْلمَسَاجِدِ وَالصَّحَارَى ذَاكِرِيْنَ اللهَ فِى الذَّهَابِ وَاْلاِيَابِ.
فَهَنِيْئًا لِمَنْ بِاْلاِخْلاَصِ قَدْ تَعَطَّرَ.
اَللهُ اَكْبَرْ,
مَا جَهَرَ مُسْلِمٌ بِالتَّكْبِيْرِ مِنْ مَنْزِلِهِ اِلَى مُصَلاَّهُ,
وَاسْتَمَرَّ يُكَبِّرُ حَتَّى قَدُمَ اْلاِمَامُ وَقَامَ اِلَى الصَّلاَةِ,
فَنَوَى بِتَكْبِيْرَةِ اْلاِحْرَامِ وَقَالَ : اَللهُ اَكْبَرْ.
اَللهُ اَكْبَرُ
فِى مِثْلِ هَذَا الْيَوْمِ تَتَضَاعَفُ اْلاُجُوْرُ وَاْلحَسَنَاتُ, وَتَنْمُوْ
بِهِ اْلخَيْرَاتُ وَاْلبَرَكَاتُ, وَيُسْتَزَادُ مِنْ اَلاَءِ اللهِ
وَيُسْتَكْثَرُ.
اَللهُ اَكْبَرْ
(×٣(
اَلْحَمْدُ ِللهِ
الَّذِى مَدَّ لَنَا مَوَائِدَ اِحْسَانِهِ وَاِنْعَامِهِ, وَاَعَادَ عَلَيْنَا
فِى هَذَا اْليَوْمِ عَوَائِدَ بَرِّهِ وَاِكْرَامِهِ, وَاَلْبَسْنَا مَلاَبِسَ
اْلعِزِّ وَاْلاَفْخَرِ. اَحْمَدُهُ حَمْدَ مَنْ
نَطَقَتِ اْلاَلْسُنُ بِشُكْرِهِ فِى اْلمَسَاءِ وَالصَّبَاحِ, وَتَرَنَّمَ بِهِ
اْلعَبْدُ فِى كُلِّ غُدُوٍّ وَرَوَاحٍ, وَسَبَّحَ بِحَمْدِ
رَبِّهِ وَاسْتَغْفَرَ.وَاَشْهَدُ اَنْ
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ, اَلْمُشَفَّعِ فِى
الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ بِمِلَّتِهِ اشْتَهَرَ.
اَللهُ اَكْبَرْ
(×٣( عِبَادَ
اللهِ… اِتَّقُوا
اللهَ وَاعْلَمُوْا اَنَّ هَذَا يَوْمُ عِيْدٍ وَسُرُوْرٍ ... وَاِعْتَاقٍ مِنَ
النَّارِ وَاُجُوْرٍ……..
Jama`ah shalat `Ied yang
berbahagia.
Pertama sekali kami
sampaikan ucapan selamat : تفبل الله منا ومنكم “Semoga Allah menerima amal ibadah dari kami dan dari Anda
sekalian” dan من العائدين الفائزين المقبولين “Semoga Allah menjadikan kita sekalian orang-orang yang kembali
ke fithrah yang berbahagia dan yang diterima amal ibadahnya.” Amien.
الله أكبر ألله أكبر ألله
أكبر ولله الحمد
Jama`ah shalat `Ied yang
berbahagia!
Untuk kesekian kalinya,
pagi ini kita berkesempatan melaksanakana `Iedul Fithri. `Iedul Fithri akan
selalu berulang setiap tahun, karenanya mesti ada hikmah atau ajaran yang dapat
ditangkap dari situ. Ajaran yang segera tertangkap dari `Iedul Fithri adalah
ajaran agar kita kembali menyadari akan kebutuhan manusia menundukkan sisi jasmaniyahnya dengan pelaksanaan ibadah puasa ramadhan selama sebulan penuh, sampai saatnya pada hari ini semua umat Islam Kembali merayakan berbuka secara bersama dalam momentum "Ied al Fithr".
Beberapa hal yang perlu kita jadikan perhatian dalam masa-masa perayaan berbuka dari Puasa Ramadhan adalah:
Beberapa hal yang perlu kita jadikan perhatian dalam masa-masa perayaan berbuka dari Puasa Ramadhan adalah:
Yang Bahwa fithrah
manusia adalah makhluk yang diciptakan. Bukan karena kehendak kita, kita
manusia ada. Bukan pula karena kehendak ibu-bapak. Nyatanya, tidak sejak awal
kita tahu bahwa kita adalah manausia. Tunggu sampai minimal tujuh tahun kita
baru tahu bahwa kita adalah manusia. Nyatanya, banyak anak manusia yang tidak
dikehendaki kehadirannya oleh orang tuanya, begitu lahir segera saja ia
ditinggalkan begitu saja, atau, bahkan, sejak dalam kandungan orang tuaanya
berusaha sebisa-bisa mungkin menghilangkannya. Sebaliknya, banyak orang tua
yang begitu keras usahanya untuk menghadirkan anak , yang akan menjadi manusia,
namun tak berhasil. Jadi sekali lagi, yang pertama harus disadari, manusia, ya
kita-kita ini manusia, adalah makhluk, yang diciptakan.
الله أكبر ألله أكبر ألله
أكبر ولله الحمد
Jama`ah shalat `Ied yanag
berbahagia.
Ada yang diiciptakaan
mesti ada Yang Menciptakan, ada makhluk mesti ada Al-Khaaliq. Al-Khaliq
menciptakan manusia pasti bukan iseng semata, atau main-main tanpa hikmah tanpa
tujuan. Al-Khaaliq berfirman dalam Al-Mu`minun 116 :
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami
menciptakan kamu untuk main-main saja?Dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami?”
Tentu tidak, bukan? Dan tujuan diciptakannya
manusia jelas-jelas dinyatakan Al-Khaaliq dalam Adz-Dzaariyaat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالإِنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak
meciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menghambakan diri ke padaKu.”
Jadi, setelah kita,
manusia, mengakui sebagai makhluk, kita tidak boleh mengabaikan tujuan
diciptakannya oleh Al-Khaliq, yaitu menghambakan diri kepadaNya. Manusia yang
tidak menghambakan diri kepada Al-Khaliq yang menciptakannya berarti ia adalah
manusia yang tidak tahu atau tidak menyadari fithrahnya. Karena banyak manausia
macam ini, Al-Khaaliq yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara berkala dan
terus menerus memberikan peringatan agar manusia tidak kebablasan dalam
ketidaktahuannya dan ketidaksadarannya. Dan peringatan itu adalah `Iedul
Fithri.
الله أكبر ألله أكبر ألله
أكبر ولله الحمد
Jama`ah shalat `Ied yanag
berbahagia.
Arti dasar dari
“menghambakan diri” adalah menjadikan diri kita hamba dari Tuan kepada siapa
kita menghambakan diri. Tuan yang hakiki bagi manusia adalah Allah, Al-Khaliq
itu. Menghambakaan diri kepada Allah tidak hanya sekedar mengakui kita sebagai
hambaNya. Menghambakan diri mestilah bertekad akan selalu patuh kepadaNya.
Dengan kata lain, menghambakan diri kepada Allah adalah selalu patuh akan
perintah dan laranganNya. Orang macam ini sering disebut “muttaqien” orang
yang bertakwa, dan itulah tujuan kita diperintahkan berpuasa oleh Allah Ta`ala,
sebagaimana yang baru kita selesaikan.
Tujuan ini, Insya Allah,
tidak mustahil dapat dicapai oleh siapa saja asal dalam berpuasa seseorang
berbuka dan bersahur dengan makanan dan minuman yang halal dan tidak berkata
kotor atau berbuat jahat. Dari pada berkata kotor lebih baik diam dan dari pada
berbuat jahat lebih baik tidak berbuat apa-apa.
الله أكبر ألله أكبر ألله
أكبر ولله الحمد
Jama`ah shalat `Ied yang
berbahagia.
Tugas menghambakan diri
kepada Al-Khaliq terasa lebih bersifat pribadi. Sementara manusia itu adalah
makhluk sosial, makhluk yang punya kecenderungan hidup bersama sesama manusia,
bermasyarakat. Makanya, pasti ada juga tugas sosial yang diembankan kepada manusia.
Apa itu? Ketika Allah akan menciptakan manusia, Allah berfirman :
إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ
خَلِيفَةً
“Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di
muka bumi.”
Khalifah, arti aslinya
adalah pengganti. Jadi manusia dijadikan Allah untuk menjadi “pengganti” Allah
di muka bumi. Dan tugas pokok khalifah adalah menebarkan rahmat dan kasih
sayang, meratakan keadilan dan menciptakan rasa aman bagi sesama yang ada.
Karena itu, berarti tiap manusia harus berusaha ke arah itu. Dan semua itu,
hakikatnya, pada gilirannya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri.
Dalam bahasa Imam Abu
Ishaq Asy-Syirozi, yang didapatkan langsung dari Rasulullah saw lewat mimpinya
dikatakan :
من اراد السلامة فليطلبها فى
سلامة غيره
“Barangsiapa menghendaki keselamatan, maka
hendaknya ia cari pada keselamatan orang lain.”
Dengan kata lain,
barangsiapa ingin selamat maka hendaknya ia tidak berbuat yang dapat
menyebabkan orang lain merugi atau celaka. Dapat diteruskan, barangsiapa ingin
tegaknya keadilan, maka janganlah ia berbuat tidak adil kepada yang lain.
Barangsiapa ingin mendapatkan keamanan maka hendaknya tidak membuat orang lain
merasa tidak aman.
الله أكبر ألله أكبر ألله أكبر ولله الحمد
Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia.
Kesimpulannya, `Iedul
Fithri mengajak kita kembali menyadari dan berfungsi sebagai makhluk, sebagai
hamba Allah dan sebagai khalifah Allah di muka bumi. Mari kita coba, kita
terapkan pada diri kita masing-masing.
بارك الله
لى ولكم فى القرأن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل
منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أقول قولى هذا وأستغفر الله العظيم لى ولكم
ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
الخطبة الثانية
الله أكبر X7
الله أكبر
كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين وسلم تسليما كثيرا .
أما بعد :فيا أيها الناس اتقوا الله ولازموا الصلاة على خير خلقه عليه
الصلاة والسلام. فقد أمركم الله بذلك إرشادا وتعليما. فقال: إن الله وملائكته يصلون على النبى . يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه
وسلموا تسليما. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله
وصحبه أجمعين . وعلى التابعين ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين. وارحمنا معهم
برحمتك يا أرحم الراحمين.
اللهم
اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك على كل
شيئ قدير . اللهم أعز الإسلام والمسلمين. وأهلك الكفرة والمبتدعة والرافضة
والمشركين . ودمر أعداء الدين . واجعل اللهم ولايتنا فيمن خافك واتقاك. ربنا أتنا
فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار . ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين
سبقونا بلإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين أمنوا ربنا إنك رؤوف الرحيم والحمد
لله رب العالمين.
<html>
<head>
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5026633091698896"
crossorigin="anonymous"></script>
</head>
</html>
ngopy kang.....
ReplyDelete